5 Cara Platform GuruInovatif.id Tingkatkan Kompetensi dan Kesejahteraan Guru Berlatar Belakang Sarjana Non Pendidikan
Hanya dalam waktu lima menit satu dusun hilang digilas longsoran tanah yang datang bak ombak di pantai. Puluhan rumah tertimbun dan puluhan nyawa melayang. Kehidupan Dusun Jemblung pun kini tinggal menjadi kenangan.
Bencana musibah tanah longsor yang menghilangkan satu dusun itu telah berlalu lebih dari enam tahun lamanya. Bencana itu terjadi tepatnya pada hari Jumat, 12 Desember 2014.
Dusun Jemblung itu berada di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara. Dusun ini masih satu kecamatan dengan desa tempatku tinggal. Bahkan jarak lokasi longsor pun tak jauh dari rumahku, hanya kurang lebih 2-3 km.
Bencana besar ini mengundang perhatian seantero negeri. Banyak relawan baik hati datang tanpa pamrih membantu di lokasi longsor.
Tragedi longsor inilah yang mengawali adanya sebuah TK Islam Terpadu di Kecamatan Karangkobar. Di balik musibah tentu ada hikmah yang bisa diambil, salah satunya adalah berdirinya TK Islam Terpadu Ibnu Hajar Al Asqolani yang berdiri tepat setelah bencana ini. Dari awalnya hanya memiliki 16 siswa dan berlokasi di bekas kandang bebek, sekarang sudah memiliki 108 siswa.
TK inilah yang menjadi tempatku bekerja sekarang dan TK ini jugalah yang membawa angin segar bagi masyarakat Kecamatan Karangkobar dan sekitarnya yang haus akan pendidikan berbasis agama.
Bakti atau ambisi?
Setelah lulus kuliah dari jurusan statistika Universitas Diponegoro tahun 2017, aku dihadapkan pada dua pilihan.
Haruskah aku memenuhi permintaan ibu untuk kembali ke desa ataukah mengejar ambisi bekerja di ibukota. Ibukota selalu menjadi kota idaman para pemimpi yang mendambakan kehidupan lebih baik.
Akhirnya aku memilih untuk memenuhi permintaan ibu untuk kembali ke desa dan tanpa diduga aku diminta untuk membantu menjadi guru TK di TK Islam Terpadu Ibnu Hajar Al-Asqolani.
"Dengan mengajar di TK ini kamu bisa belajar mengajar anak-anak sebelum nantinya punya anak sendiri. Mengajar anak TK itu menyenangkan, lho, nak. Kamu mengajari sekali, nanti mereka akan mengingatnya sampai besar. Misalkan kamu mengajari menghafal Al-Fatihah dan mereka mempraktekkannya terus sampai besar maka akan jadi amal jariah untuk kamu." kata ibuku yang berusaha meyakinkanku.
Aku pun meluluh dengan perkataan ibu. Aku tak kuasa menolak permintaan ibu karena aku yakin keputusanku untuk memenuhi permintaan ibuku akan menjadi salah satu bentuk baktiku pada orang tua.
Lantas bagaimana dengan impianku yang ingin bekerja di perusahaan besar? Aku sampingkan dulu bahkan panggilan interview dari Pertamina dan XL Axiata terpaksa tak kupenuhi.
Itu semua demi bakti pada ibu dan bakti ingin memberi manfaat untuk desa yang telah memberiku tempat untuk bertumbuh.
Awalnya memang ragu terlebih aku tak punya background pendidikan PAUD. Namun, dengan niat tulus dan memang dasarnya aku menyukai hal tentang pendidikan maka aku mantap memutuskan menjadi guru TK.
Ya, sarjana statistika kini menjadi guru TK.
Sebelum aku resmi menjadi guru TK Islam Terpadu Ibnu Hajar Al Asqolani di bulan Mei 2017, aku sempat magang selama liburan semester saat aku kuliah di tahun 2015.
Saat tahun 2015 TK ini muridnya baru 16 siswa, tapi saat aku masuk pada tahun 2017 sudah ada empat kelas dengan jumlah siswa hampir mencapai lima puluhan siswa.
Kali pertama di tahun 2017 selain menjadi guru, aku diminta menjadi sekretaris. Seiring waktu berjalan maka satu tahun kemudian tepatnya di sekitar akhir tahun 2018 aku diminta untuk menjadi wakil kepala sekolah yang juga mengurusi administrasi kepala sekolah.
Mengapa?
Pada pertengahan tahun 2018 kepala sekolah kami harus kembali ke asalnya. Jadi beliau bedomisili di Sragen, Jawa Tengah. Beliau termasuk relawan yang menjadi pioneer adanya TK ini.
Kepindahan beliau sejatinya memberikan rasa kehilangan bagiku karena beliau adalah guru yang menjadi ruh dari TK ini. Kepindahan beliau menjadikan TK ini kehilangan separuh jiwanya.
Beliau sangat berpesan padaku untuk tetap membawa TK ini sesuai visi dan misinya.
Aku menerima amanah beliau dan sampai sekarang menjadi seorang guru yang juga wakil kepala sekolah dan bertugas mengelola 15 guru dan 108 siswa.
Sebuah amanah yang berat dan menantang sesungguhnya.
Amanah ini menantang karena aku harus mengelola lembaga formal pendidikan yang aku tak punya latar belakang di bidang pendidikan anak usia dini.
Prinsip hidupku yang ingin selalu belajar, berbagi, dan bermanfaat untuk sesama semakin kuterapkan dalam tantangan baru menjadi wakil kepala sekolah.
Aku membeli buku-buku tentang pendidikan anak usia dini. Tak lupa aku juga mengikuti pelatihan offline yang diadakan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu hal terpenting adalah berkonsultasi dengan ahlinya.
Aku sering minta saran dari ibuku yang juga seorang guru senior di SMA negeri dan bertanya pada mantan kepala sekolah yang sudah pindah.
Saat itu belum terlalu ramai adanya kelas atau kursus online. Sehingga jalur offline yang sering kutempuh. Untuk mengikuti pelatihan saja aku harus ke ibukota kabupaten yang jaraknya sekitar 26 km dari rumah.
Kehausan akan ilmu membawaku pada pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan.
Tahun 2019, aku diminta mewakili kecamatan untuk mengikuti lomba inovasi pembelajaran. Dari 20 kecamatan yang ada di Banjarnegara, karyaku masuk 6 besar di tingkat kabupaten.
Finalis lomba inovasi pembelajaran diminta untuk presentasi di gedung PGRI Kabupaten Banjarnegara. Saat bertemu dan mendengarkan 5 finalis lainnya, aku merasakan bahwa kompetensiku masih ada yang kurang sehingga aku tidak bisa memenangkan peringkat tiga besar.
Kecewa? Tidak dong. Ini justru jadi pembelajaran bahwa aku harus terus meningkatkan kompetensiku sebagai seorang guru.
Aku pun kembali mencari cara untuk terus mengembangkan kompetensi sebagai guru. Aku mendengar bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pelatihan PembaTIK yang nantinya ada seleksi sebagai duta rumah belajar.
Aku pun mengikuti setiap jenjang pelatihan PembaTIK. Alhamdulillah aku lolos sampai level 3 dan terpilih menjadi 30 finalis duta rumah belajar Kemdikbud Jawa Tengah dari 2167 pendaftar, bahkan aku satu-satunya guru TK di sana.
Namun, lagi-lagi aku tak terpilih menjadi duta rumah belajar Kemdikbud. Aku pun berefleksi, memang masih banyak kompetensi atau skill sebagai guru yang perlu aku tingkatkan.
Aku pun masih terus mencari cara agar bisa meningkatkan kompetensi. Aku pernah mencoba ingin mendaftar kuliah universitas terbuka jurusan PAUD, tapi sayang karena peminatnya yang sedikit membuat jurusan itu tak dibuka di wilayahku.
Ketika aku scrolling beranda Facebook, aku sering sekali menemukan postingan Pak Zulfikar Alimudin yang berseliweran di berandaku. Postingannya selalu membuatku merasa termotivasi apalagi terkait bidang pendidikan.
Aku pernah bertemu beliau pada tahun 2016 saat ada kegiatan The New You Leadership Camp dan beliau menjadi salah satu pemateri. Materi yang dibawakan sangat menggugah sekali.
Ternyata Pak Zulfikar Alimudin punya platform yang sangat memanjakan para guru dengan ilmu-ilmu pendidikan yang relevan dengan zaman. Platform tersebut bernama GuruInovatif.id.
Setiap kali aku melihat Facebook pasti muncul postingan beliau tentang info kelas atau pun webinar yang diadakan oleh HAFECS dan aku selalu tertarik karena pembahasannya yang menarik seputar pendidikan.
Potret Latar Belakang Guru PAUD di Indonesia
Sebenarnya aku sempat sangsi ketika akan mengajar, apakah aku cukup berkompetensi untuk bisa mengajar mengingat latar belakangku bukan dari lulusan pendidikan. Aku menyeberang jalur yang cukup ekstrim yakni dari statistika sebuah ilmu murni ke pendidikan.
Namun, dengan niat tulus dan kebulatan tekad aku mantapkan diri.
Ketika sudah bekerja di TK ternyata hanya satu guru yang berlatar belakang sarjana PAUD, ada lulusan lainnya tapi lulusan pendidikan matematika, dan selebihnya adalah lulusan SMA, bahkan kepala sekolahku lulusan SMA, tapi sedang menempuh S1 PAUD di Universitas Terbuka.
Idealismeku yang masih kental ketika lulus kuliah pun mulai memaklumi dan ketika melihat TK lain pun kebanyakan guru masih lulusan SMA. Padahal kalau menurut peraturan pemerintah bagusnya memang linear jurusannya.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAUD, yakni:
1. Kompetensi Pedagogi
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
Nah, dari keempat kompetensi itu jujur rasanya aku baru punya dua kompetensi saja yakni kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.
Aku masih terus belajar untuk mengembangkan kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan perancangan pembelajaran, mengorganisasikan aspek perkembangan anak usia dini, menerapkan teori bermain, dan lainnya.
Kompetensi seorang guru PAUD memang sangat erat kaitannya dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
Faktanya ketika melihat laporan data dari Kemdikbud memang latar belakang pendidikan guru PAUD di Indonesia masih didominasi oleh guru yang merupakan lulusan SMA sebanyak 57,07% dari jumlah total guru PAUD sebesar 669.845.
Kemudian selain lulusan SMA, latar belakang guru PAUD masih didominasi oleh guru lulusan sarjana Non PAUD sebesar 41,66%. Aku termasuk guru PAUD yang ada di kelompok ini.
Nah, sedihnya adalah guru PAUD yang murni merupakan lulusan dari sarjana PAUD hanya sebesar 1,27% saja.
Potret Data Latar Belakang Guru PAUD di Indonesia |
Memang secara pribadi aku mengakui bahwa kesejahteraan guru PAUD di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Masih jauh dari UMR sehingga wajar jika rata-rata orang lebih memilih untuk mengambil jurusan kuliah selain PAUD.
Selain itu potensi pengangkatan menjadi guru PNS pun porsinya masih kalah jauh dengan guru SD. Rekan-rekan guru di tempatku bekerja pun tahun ini sebenarnya melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka, tapi mereka tidak memilih jurusan PG PAUD dan memilih jurusan PGSD.
Semoga pemerintah bisa memperhatikan lagi nasib para guru TK dan KB (kelompok bermain) yang disebut sebagai guru PAUD ini.
Pendidikan PAUD ini sebenarnya pondasi awal yang menentukan kualitas anak ke depannya, harusnya nasib guru-gurunya lebih diperhatikan kembali. Bahkan di luar negeri saja gaji guru PAUD itu terbilang besar.
GuruInovatif.id Sebuah Jawaban Atas Pencarian Peningkatan Kompetensi Guru
Meskipun kesejahteraan guru PAUD kurang, aku melihat dedikasi para rekan-rekan guru PAUD sangat semangat untuk terus berkarya dan mengembangkan kompetensinya.
Saat pandemi guru PAUD menjadi yang paling terasa dampaknya apalagi PAUD swasta yang mengambil pungutan biaya ke wali murid. Bahkan ada yang sampai gajinya dipotong.
Namun, semangat para guru PAUD untuk bisa mengajar lewat daring patut diacungi jempol, ada yang langsung memberikan pembelajaran lewat video call, padahal satu kali video call bisa menghabiskan ratusan mega byte kuota data, dan ada yang membuat video YouTube agar anak-anak lebih menikmati secara visual.
Beruntung sekali kini ada GuruInovatif.id yang menjadi jawaban pencarian peningkatan kompetensi guru.
GuruInovatif.id menjadi platform lengkap bagi guru baik di tingkat PAUD sampai SMA untuk meningkatkan kompetensinya. Kompetensi guru bisa berkembang dan meningkat melalui program sertifikasi guru di GuruInovatif.id dan pelatihan guru dengan harga yang bisa dijangkau oleh guru PAUD dan guru jenjang sekolah lainnya.
Aku telah lama mencari platform online untuk mengembangkan kompetensiku sebagai guru dan senang sekali bisa bertemu dengan GuruInovatif.id platform guru belajar terbesar di Indonesia.
Cara GuruInovatif.id Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
GuruInovatif.id menjadi angin segar bagi pendidikan di Indonesia yang juga memihak pada guru PAUD. Kini guru PAUD tak perlu khawatir apabila ingin meningkatkan kompetensi dan kualitas diri sebagai guru.
Dengan meningkatnya kualitas dan kompetensi guru maka akan membuat wajah pendidikan Indonesia pun meningkat kualitasnya juga. Selain itu, kompetensi dan kualitas guru yang meningkat akan membuka peluang peningkatan taraf kesejahteraan guru.
Nah, sebenarnya ada fitur apa saja di GuruInovatif.id yang mampu membantu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru? Yuk simak uraian berikut:
1. Perdalam Kompetensi Mengajar dengan Mengikuti Sertifikasi 32 JP
Fitur unggulan di plaform GuruInovatif.id adalah sertifikasi 32 JP. Fitur ini menghadirkan kursus online premium yang berisikan video pengajaran dengan materi yang terstruktur untuk guru mulai dari jenjang TK/PAUD sampai SMA.
Materi yang diajarkan di kursus online premium ini sangat terstruktur dan dikemas dalam format video. Kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing jenjang pendidikan.
Tidak hanya ada video pengajaran, tapi juga ada penugasan secara online. Jadi, ketika kita sudah menonton videonya maka kita akan dites sejauh mana pemahaman kita akan materi dengan penugasan online tersebut.
Apabila kita sudah menyelesaikan menonton video materi dan mengerjakan penugasan secara online maka kita akan mendapatkan sertifikat 32 JP yang mana nanti bisa kita lampirkan pada program sertifikasi profesi, menambah angka kredit untuk PNS atau sebagai bukti kita terus aktif mengembangkan kompetensi sebagai guru.
Oh, ya, menariknya dengan mengikuti kursus online premium ini, kita hanya bayar sekali saja di awal dan otomatis akan dapat akses selamanya. Apabila ada update materi terbaru maka kita tak perlu bayar lagi.
Jadi, kita bisa menonton video itu kapan pun dan dimana pun. Kita juga bisa mengulangi video tersebut sampai kita paham betul isi dari materinya.
2. Perkaya Diri dengan Topik Pendidikan Terbaru Bersama Fitur Mini Course GuruInovatif.id
Buat kamu yang penasaran dengan topik-topik seperti PCK (Pedagogical Content Knowledge) atau HOTS (High Order Thinking Skills) untuk mapel atau jenjang pendidikan yang sesuai denganmu maka kamu bisa mengikuti mini course yang ada di platform GuruInovatif.id.
Oh, ya, mini course ini sama halnya dengan sertifikasi 32 JP untuk cara belajarnya. Materi akan dibuat terstruktur dan dikemas dalam format video serta ada penugasan.
Lantas dimana bedanya?
Perbedaannya ada pada jenis sertifikat yang didapat, sertifikat yang didapat dari mini course ini adalah sertifikat 16 JP.
3. Biar Tidak Dianggap Gaptek, Perdalam Kemampuan Teknis Mengajar Melalui Fitur Productivity Course Gratis
Karena ada pembelajaran jarak jauh membuat guru dituntut untuk melek teknologi. Kadang ada keinginan untuk bisa melek teknologi, tapi bingung belajar dari mana.
Nah, sekarang tidak usah bingung lagi karena GuruInovatif.id memberikan sarana untuk belajar terkait teknis mengajar misalkan cara menggunakan Microsoft Excel, cara menggunakan Zoom dan Google Classroom untuk pembelajaran, dan masih banyak lagi.
Oh, ya, I ini bisa kamu akses secara gratis, lho. Namun, kalau kamu ingin mendapatkan sertifikat dan bahan materi yang bisa diunduh maka kamu bisa membelinya dengan harga yang terjangkau.
4. Ikuti Webinar dari Para Ahli Dunia Pendidikan dan Dapatkan Sertifikat 4 JP
Siapa yang tidak suka mendapat ilmu langsung dari ahlinya? Kalau aku suka sekali.
Nah, GuruInovatif.id ini sering juga, lho, mengadakan webinar yang diisi oleh para ahli di bidang pendidikan. Topik yang dihadirkan pun beragam, kamu bisa memilih sesuai dengan topik yang kamu minati.
Kabar baiknya harganya terjangkau dan kamu bisa mendapatkan sertifikat 4 JP.
5. Dapatkan Peluang Penghasilan Tambahan dengan Fitur Affiliasi
Selain bisa belajar, kamu bisa juga untuk mendapatkan peluang penghasilan tambahan dengan fitur affiliasi yang ada di menu bagian bawah dari platform GuruInovatif.id.
Apa sih program affiliasi itu? Jadi, kamu cukup merekomendasikan kursus GuruInovatif.id ini kepada teman kamu. Apabila teman kamu tertarik membeli maka berikan dia link khusus yang kamu dapatkan setelah mengaktifkan affiliasi.
Link tersebut berisi kode khusus yang berfungsi untuk menandai bahwa jika ada orang yang membeli kursus dari link affiliasi kamu maka otomatis kamu akan mendapatkan komisi.
Jadi, cara kerjanya adalah kamu cukup membagikan link khusus kepada teman kamu yang berminat belajar di GuruInovatif.id.
Nah, bagaimana cara daftar affiliasi ini?
Pertama, kamu harus membeli kursus di GuruInovatif.id dengan minimal pembelian Rp50.000,-.
Setelah itu, masuk ke menu affiliasi dan aktifkan link affiliasi. Kemudian bagikan link tersebut ke sosial media atau teman yang tertarik untuk belajar di GuruInovatif.id.
Apabila ada yang beli kursus lewat link yang kamu berikan, maka kamu akan mendapatkan komisi sebesar 20% dari harga kelas yang dibeli.
Wah, seru, ya! Belajar sambil bisa dapat penghasilan.
5 Alasan Mengapa Guru Perlu Menggunakan Platform GuruInovatif.id
GuruInovatif.id dan HAFECS telah dipercaya oleh guru dan instansi sekolah yang ada di Indonesia.
Sejauh ini GuruInovatif.id dan HAFECS telah memberikan kontribusi positif pada 50.000 guru & pegiat pendidikan, 10.000 sekolah & instansi, 300 pelatihan, dan 300 kota/kabupaten.
Wow! Sungguh platform guru belajar yang keren dan terbesar di Indonesia, ya.
Aku sudah yakin dengan platform GuruInovatif.id ini mampu meningkatkan kompetensi guru untuk yang berlatar belakang sarjana non pendidikan.
Nah, biar kamu juga yakin maka aku berikan alasan mengapa kamu dan rekan guru lainnya perlu menggunakan platform GuruInovatif.id
1. Melatih dan Memperdalam Kompetensi Guru
Buat guru yang berlatar belakang non pendidikan pasti masih awam dengan istilah PCK dan HOTS. Nah, di GuruInovatif.id ini guru akan semakin paham tentang PCK, HOTS, Assesment dan topik pendidikan lainnya bagi setiap jenjang pendidikan atau mata pelajaran yang diampuh.
Bagi guru sarjana pendidikan pun materi di platform ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru untuk mengajar siswa.
2. Trainer Berpengalaman
Pengisi materi pembelajaran diisi oleh trainer yang berpengalaman dan sudah terjun di dunia pendidikan. Mereka juga mempunyai gelar pendidikan.
3. Video Berkualitas dan Suara Jernih
Hal yang perlu diperhatikan ketika ikut kelas atau kursus online adalah kualitas dari video dan suaranya. Nah, kamu tak perlu khawatir karena video kursus dan suaranya terdengar jelas.
Durasi video tidak terlalu singkat sehingga pembahasan lebih mendalam dan videonya disertakan dengan presentasi dari materi. Jadi, tidak hanya melihat wajah trainer-nya saja.
4. Mendapatkan Dua Sertifikat
Nah, uniknya di GuruInovatif.id ini ketika kamu sudah selesai mengikuti kursus maka kamu akan mendapatkan dua jenis sertifikat.
Apa sajakah itu? Pertama, kamu akan mendapatkan sertifikat berjam pelajaran mulai dari 4 JP sampai 32 JP, tergantung dari jenis kelas yang kamu ambil.
Kedua, kamu akan mendapatkan sertifikat kelulusan ketika menyelesaikan video dan penugasan secara online.
5. Banyak Kelas Gratis dan Harga Kelas Premiumnya Terjangkau Oleh Guru
GuruInovatif.id memang memanjakan para guru dengan ilmu yang menarik dan bahkan gratis, lho. Banyak sekali kelas yang disediakan gratis di sini hanya saja kamu tidak akan mendapat sertifikat atau pun materi yang dapat diunduh.
Kalau kamu ingin mendapat paket lengkap maka ambillah kelas premium dari GuruInovatif.id, harganya pun sangat terjangkau bagi guru dan bisa diakses seterusnya.
Cara Mendaftar dan Beli Kelas di GuruInovatif.id
Cara untuk mendaftar dan membeli kelas di GuruInovatif.id terbilang sangat mudah, kalau kamu bingung, maka kamu bisa mengikuti panduan yang ada di infografik berikut ini.
Cara Membeli Kursus di GuruInovatif.id |
Mudah sekali, bukan? Kamu bisa daftar dengan mudah dan tentunya gratis. Oh, ya, kalau kamu masih bingung tentang jenis kelas dan harganya maka berikut ini aku sajikan infografis masing-masing jenis kursusnya ya.
Buat kamu yang pengen dapat sertifikasi 32 jam pembelajaran maka jenis online certification patut kamu pilih. Berikut info tentang detail fitur dan harga dari sertifikasi online di GuruInovatif.id
Detail fitur dan harga online certification |
Apabila kamu hanya butuh kelas dengan durasi singkat dan mendapatkan sertifikat 16 jam pelajaran maka kamu bisa memilih jenis kursus mini course. Berikut ini detail harga dan fitur yang akan kamu dapatkan.
Kesimpulan
Tugas utama guru bukanlah sekedar mengajar, tapi belajar dan membagikannya pada murid-muridnya. Oleh karena itu, guru tak boleh berhenti belajar.
Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog GuruInovatif.id sesi dua. Artikel ini berisikan pengalaman pribadi, data yang diambil dari laporan publikasi Kemdikbud, dan materi yang ada di website GuruInovatif.id. Artikel ini telah dicek plagiarism dan 100% unik.
Referensi:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014
Kemdikbud. 2021. Statistika PAUD 2020/2021. Diakses Secara Daring Melalui http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_C27BA606-9DC6-4915-B975-392598A7821C_.pdf / pada 31 Maret 2021