Writerpreneurship Itu Jurusan Universitas Kehidupanku
By Nabila Ghaida Zia - Agustus 05, 2018
Setelah lepas
dari bangku universitas diponegoro dengan jurusan statistika, alhamdulillah aku
langsung diterima di sebuah institusi pembelajaran sepanjang masa yang biasa
aku sebut universitas kehidupan. Sungguh berbeda sekali pembelajaran di
universitas kehidupan dengan di universitas diponegoro yang pernah aku enyam
selama beberapa tahun. Menariknya adalah pemberian materi pelajarannya. Kalau saat
masih di bangku universitas diponegoro, sebelum ujian akan diberikan materinya
terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan universitas kehidupan yang seringkali
memberikan ujian terlebih dahulu kemudian kita me-resume materi dan hikmah yang
ada dari ujian itu.
Perbedaan yang
lain pun adalah di universitas kehidupan ini kita tidak langsung dimasukkan
langsung dalam satu jurusan yang awalnya kita inginkan. Seringkali kita
dihadapkan dengan berbagai hal atau ujian beberapa macam kemudian kita baru
menyimpulkan jurusan apa yang cocok untuk kita. Begitulah menurut analisisku.
Mereka yang sukses menjadi orang besar di kehidupannya adalah mereka yang sudah
mantap dan menekuni bidang atau jurusan apa yang ia minati dan memberikan
dampak positif bagi masyarakat.
Alhamdulillah
NHW pertama dalam kelas matrikulasi Intitut Ibu Profesional sangat membuat diri
ini flash back jauh apa yang sudah dijalani, apa yang menjadi kesenangan dan
kebahagiaan, apa yang menjadi bakat dalam diri ini sehingga dengan ini
bismillah aku memutuskan untuk menjawab NHW berikut ini.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni
di universitas kehidupan ini.
Dengan melihat
pada pengalaman masa laluku , kemudian passionku adalah membaca , menulis dan
buku, pengakuan para kerabat akan tulisanku maka dengan ini semoga istiqomah,
jurusan universitas kehidupan yang akan saya ambil adalah Writerpreneurship,
sebuah istilah gabungan antara writing dan entrepreneurship. Maksudnya adalah menulis
dalam writerpreneurship bukan sekedar menulis biasa namun menuliskan ide yang
menjadi solusi atas setiap permasalahan. Karena begitu juga esensial dari
sebuah bisnis adalah memberikan solusi atas sebuah permasalahan. Nah, perkara
uang yang mengalir adalah konsekuensi dari solusi yang diberikan.
2. Alasan terkuat apa yang anda miliki
sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Ada beberapa alasan kenapa aku ingin menekuni dunia writerpreneurship.
Pada intinya adalah karena aku ingin menabung sebanyak-banyaknya saham di
akhirat. Karena aku ingin menulis yang bermanfaat. Bayangkan bila satu
tulisanku menjadi ilmu bermanfaat dan diterapkan untuk ribuan atau jutaan orang
maka berapa banyak saham akhirat yang aku miliki. Alasan lainnya adalah sebagai
berikut:
-
Dengan menulis aku ingin menyebarkan virus
positif.
Aku ingin mulai menulis untuk menyebarkan virus
positif berupa semangat, inspirasi atau semacamnya.
-
Menulis untuk media rasa syukur.
Sesungguhnya bila dihitung dengan jari tangan manusia
maka nikmat yang Allah berikan takkan bias terhitung. Aku ingin menulis sebagai
media rasa syukur. Pengingat kebaikan apa yang telah Allah berikan sehingga
akan menjadi pengingat di kala aku down atau sedih.
-
Menulis untuk membahagiakan diri.
Ada kebahagiaan tersendiri ketika berhasil menuntaskan
sebuah tulisan kemudian bisa dibaca orang lain dan orang lain itu mendapatkan
manfaat dari tulisan yang aku tulis.
-
Menulis untuk sarana aktualisasi diri.
Aku adalah sosok perempuan yang sangat menyukai
belajar dan menulis menjadi bagian dari aktualisasi diri. Aku bisa menulis impian-impianku
dan ide-ideku
-
Menulis untuk kebebasan finansial.
Aku yakin kemampuan menulis ini di masa sekarang dan
masa depan masih relevan dan bisa menjadi salah satu pintu untuk mendapatkan
kebebasan finansial.
3.
Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda
rencanakan di bidang tersebut.
Sejatinya setiap orang bisa menulis namun belum tentu
pintar menulis. Nah ilmu menulis ini sederhananya bisa dipelajari dari tulisan
yang sudah ada atau buku yang sudah ada. Maka strategiku untuk menuntut ilmu di
bidang writerpreneurship adalah sebagai berikut:
- Banyak membaca berbagai macam buku dan
diutamakan buku yang best seller kemudian dianalisis gaya penulisannya seperti
apa.
-
Mengikuti training dan mentoring kepenulisan.
Alhamdulillah aku sudah beberapa kali mengikuti training
dan mentoring kepenulisan. Sekarang ini yang sedang berjalan adalah mengikuti
kelas online yang diadakan oleh Asma Nadia
-
Berelasi dengan kawan penulis dan penerbit
-
Mulai menulis, menulis dan menulis.
Kemampuan menulis tidak akan terasah bila tidak digunakan
untuk menulis. Maka aku akan mulai rajin menulis blog, artikel, social media
dan merencanakan buku yang ingin aku tulis.
4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu ,
perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
-
Luruskan niat menulis untuk ibadah. Uang dan
popularitas itu bonus
-
Tidak menjadi sang procrastinator , menunda-nunda
menulis dengan dalih menunggu waktu yang tepat.
-
Rajin menulis setiap hari.
Semoga ke depannya bisa selalu
istiqomah. Semangat Bermanfaat !!
0 komentar