BUDGET PLANNING MENUJU PEMBATIK LEVEL 3 PART 2

By Nabila Ghaida Zia - September 20, 2019




Seperti doa yang terkabulkan.

Saat hamil tri semester pertama rasanya ingin sekali pergi ke semarang. Bernostalgia dengan segala suasana yang ada dan tentunya makanannya.

Pernah saat tri semester awal ingin sekali makan mie clubbing yang ada di tembalang semarang. Melihat gambarnya aja rasanya ingin sekali pinjam lup ajaib agar makanan itu jadi kenyataan. Tapi beruntungnya saat itu adikku yang dijogja mau dititipi makanan semacam mie clubbing namun yang ada di Yogyakarta. Akhirnya terpenuhilah mie clubbing ala jogja meski dalam kondisi dingin dan rasanya berbeda dengan mie clubbing yang aku idamkan.

Aku berharap sekali bisa pergi ke semarang. Beberapa kali meminta suami untuk pergi ke Semarang namun karena kondisi kesehatan dan usia kehamilan belum masuk tri semester kedua. Akhirnya saat itu suami hanya mengabulkan diriku ber-me time di Purwokerto yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah.



Nah, menjelang pertengahan Bulan September ada kabar gembira bahwa aku lolos ke pembatik level 3 di Semarang. Sebuah kompetisi pemilihan duta platform pembelajaran milik Kemendikbud yang disebut rumah belajar. Alhamdulillah aku masuk ke tahap ketiga. Selangkah lebih dekat dengan penobatan sebagai duta rumah belajar.

Respon suami saat itu begini,

“Dek, ini yang namanya buah kesabaran. Allah kasih apa yang adik inginkan. Dulu pengen banget ke Semarang tapi karena usia kehamilan belum mencapai usia aman jadinya belum boleh. Nah sekarang Allah kasih gantinya bahkan bisa ke Semarang dengan dibayari.”

Aku membenarkan apa kata suami. Rezeki memang tak kemana. Maka memang senjata seorang muslim ketika menginginkan sesuatu adalah salah satunya dengan bersabar.

Nah, menyambung tulisan sebelumnya. Walaupun perjalanan ke semarang dibayari dalam artian sudah disediakan akomodasi selama disana dan nantinya akan diberi uang transportasi dan diberikan uang harian, tapi perlu diantisipasi biaya lain yang mungkin keluar apalagi karena aku hamil.

Ketika hamil berbeda sekali dengan saat belum hamil. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, utamanya adalah aspek kesehatan. Karena aspek kesehatan ibu hamil itu lebih utama dalam setiap perjalanan.


Acara sebenarnya berlangsung dari tanggal 19-21 September 2019. Mulai check in di hotel sebenarnya tanggal 19 September siang namun karena kondisi hamil, aku takut kecapekan sehingga aku memutuskan untuk berangkat pada tanggal 18 September, itung-itung buat nostalgia dengan kota Semarang tercinta.

Karena aku akan berangkat tanggal 18 September maka aku harus membuat perencanaan selama disana termasuk akomodasinya. Sehingga perlu membuat list pengeluaran selama tanggal 18 itu. Karena tentunya akomodasi yang ditanggung adalah yang mulai tanggal 19. 

  1. Aku berangkat dari Banjarnegara pagi dan sampai Semarang siang. Aku ingin makan siang mie clubbing yang sudah aku rindukan dari lama.
  2. Setelah makan di mie clubbing istirahat di penginapan.
  3. Sorenya ingin me-time di Gramedia dan simpang lima.
  4. Esok paginya pengen jalan-jalan di sekitar undip

Menjelang datang ke tempat pelatihan aku pengen merelaksasikan diri di salon.

Dengan rencanaku segitu maka aku perlu tambahan biaya pengeluaran. Apa sajakah itu?
Ya tentunya biaya makan, biaya transportasi selama di semarang, biaya penginapan dan biaya membeli keinginan.

Setelah menentukan pengeluaran yang akan dilakukan selama di semarang maka tahap selanjutnya adalah melakukan riset harga. Wah kayak mau skripsi saja ya. Riset harga ini penting loh biar biaya pengeluaran kita tidak membludak.

Nah ini ceritaku tentang riset harga pengeluaran yang aku lakukan.

PENGINAPAN

Beruntung banget kita hidup di zaman now, harga penginapan itu bisa terjangkau sekali dengan kualitas yang bagus juga. Sekarang banyak banget aplikasi yang menyediakan harga-harga penginapan yang terjangkau. Andalanku dulu adalah traveloka. Namun sebaiknya kita jangan hanya mengandalkan satu aplikasi saja. Perlu membandingkan harga dengan aplikasi lainnya.
Aku melakukan perbandingan harga antara aplikasi Traveloka dan Pegi-pegi. Pengalaman pertama dulu saat pergi ke Purwokerto dapat harga penginapan yang jauh lebih murah dengan aplikasi pegi-pegi. Karena untungnya waktu itu ada voucher. Tapi ketika ke semarang ini harga di pegi-pegi jumlahnya lebih mahal. Memang di menu pilihan harga di pegi-pegi lebih murah namun ketika sudah bertransaksi maka ada tambahan pajak. Berbeda dengan traveloka, harga yang tersedia sudah termasuk dengan pajaknya. Akhirnya kemarin aku melakukan reservasi penginapan menggunakan aplikasi traveloka.

TRANSPORTASI

Untuk transportasi dari rumah menuju semarang aku memilih yang nyaman. Akhirnya aku pilih travel qyta trans dengan armada innova hanya diisi lima penumpang. Meski harganya memang lebih mahal. Nah untuk mobilitas selama di Semarang niatnya memakai gojek saja. Ternyata selain menggunakan gojek atau grab ada pilihan lain yakni rental motor.
Setelah mencari referensi maka ketemulah dengan salah satu penyedia sewa motor di dekat tembalang semarang. Kami menyewa motor di Alva Rental dengan harga sewa perharinya 80 ribu. Kami meminjam motor beat dan Alhamdulillah motornya masih baru. Kita hanya mengisi bensin seharga sepuluh ribu dan sangat irit padahal sudah dibuat untuk keliling dari semarang atas dan bawah.

ME TIME

Me time penting banget nih. Perlu ada budget khusus untuk melakukan me time. Bagiku me time adalah pergi ke toko buku dan memanjakan diri di salon. Kemarin aku sempat riset tiga salon. Karena pertimbangan harga dan jarak dengan tempat penginapan maka aku memilih salon yang aku kunjungi dahulu. Karena dari segi jarak dekat dan harga treatment-nya terjangkau di kantong.
Nah untuk di gramedia sebenarnya kalau bisa pengen diborong semua. Tapi karena keterbatasan budget maka buku yang perlu dibeli dulu adalah buku yang benar-benar bisa dipraktekkan dan isinya memang urgen dibutuhkan.

Budgeting Planning memang tak hanya cara mendapatkan uangnya namun juga tentang mengeluarkan dengan seefisien mungkin. 

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar

  1. Selamat ya Ibu, sudah keturutan bernostalgia di Semarang, bahkan berdua/bertiga dengan buah hati yang masih di dalam kandungan.
    Semoga putra/i-nya kelak menjadi dzuriyyatsn thayyiban dan tumbuh berkembang sepintar ibunya.

    BalasHapus
  2. Selamat ya Ibu. Impian yang menjadi kenyataan. Semoga sukses selalu.

    BalasHapus