Butuh HP Gaming Sekaligus Buat Ngonten? ASUS ROG Phone 3 Aja, Dijamin Menang Banyak!
Suasana Ball Room Taman Mini Indonesia Indah yang tadinya dingin karena AC mendadak terasa gerah. Terlihat cemas dan harap bercampur dalam tampang para peserta memandangi proyeksi layar besar yang ada di hadapannya. Aku pun tak luput dari perasaan itu.
"Inilah dia, peserta yang masuk ke babak selanjutnya." Suara MC membuat suasana makin mendebarkan hati.
Perlahan nama-nama peserta muncul di hadapan layar proyektor besar itu. Nama-nama itu berjalan dari bawah ke atas sesuai dengan urutannya. Jumlah peserta yang masuk babak berikutnya adalah sebanyak 20 orang.
Namun, aku tak dapati namaku ada di daftar 20 orang yang berhak masuk babak berikutnya. Aku melihat namaku ada pada urutan yang ke-30. Deg! Rasanya harap yang aku bumbungkan tinggi terpelanting jatuh. Aku gagal !
Aku gagal menunjukkan bahwa aku kompeten. Ya, aku mewakili provinsiku Jawa Tengah bersama tiga kawan lainnya dalam Kuis Kihajar yang diadakan oleh Televisi Edukasi bersama Pustekkom di tingkat Nasional.
Rasa sedih menyeruak dalam dada, karena aku harus pulang dengan tangan kosong. Kegagalan seperti ini sering sekali aku alami. Sejak SD hingga aku sudah bekerja sampai saat ini, aku suka sekali untuk mengikuti lomba.
Apa alasannya? Karena ya pertama asyik saja, ketika kita bisa menjadi perwakilan sekolah untuk berkompetisi dan seiring berjalannya waktu, perasaan haus berlomba dan berambisi untuk memenangkannya itu dikarenakan bahwa aku ingin memberikan pembuktian pada orang tuaku bahwa aku ini kompeten.
Karena apa? Orang tuaku pernah kecewa denganku karena banyak lomba yang aku ikuti, tetapi jarang sekali kemenangan yang aku dapatkan. Semenjak itu, aku sangat berambisi sekali untuk menunjukkan diri bahwa aku bisa dan kompeten.
Kini aku sadar bahwa menunjukkan kompetensi yang kita miliki tak hanya dengan berlomba. Aku pun mulai mengenali apa yang menjadi minatku. Aku punya minat dalam dunia konten kreator. Sehingga, aku kini giat untuk memproduksi konten yang saat ini sebagian besar baru berupa tulisan.
Aku sudah punya rencana untuk memproduksi konten lain dalam bentuk gambar dan juga video yang berkaitan dengan topik penulisan, buku, parenting, dan tahfidz. Aku ingin menunjukkan kompetensi yang aku miliki dengan menjadi konten kreator.
Tiga Kebutuhan Dasar Manusia
Setelah meraih gelar Ph.D dalam bidang psikologi klinis dari University of Rochester, Scott Rigby membantu mendirikan sebuah perusahaan riset yang dirancang khusus untuk memeriksa beberapa kebutuhan dasar manusia. Perusahaan itu bernama Immersyve.
Immersyve mempersempit kebutuhan dasar manusia menjadi tiga. Apa sajakah itu?
Pertama, kebutuhan dasar akan kompetensi. Kompetensi yang dimaksud di sini adalah keinginan untuk menguasai kendali atau merasakan penguasaan atas suatu situasi atau bidang tertentu.
Kebutuhan dasar akan kompetensi ini benar adanya, karena manusia selalu ingin tampil sebagai orang sukses dan ingin selalu merasa tumbuh dan berkembang dalam pengetahuan.
Kedua, kebutuhan dasar manusia yang kedua adalah otonomi. Dengan mempunyai otonomi maka mereka punya kendali atas hidupnya sendiri. Tak ada orang yang ingin hidup dalam kendali orang lain. Secara naluriah pun tidak ada orang yang suka dimanipulasi. Mereka ingin mandiri menentukan kehidupannya selanjutnya.
Ketiga, kebutuhan dasar manusia yang ketiga ini adalah keterkaitan. Setiap orang tentunya ingin dirinya berarti bagi orang lain dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.
Dalam sebuah studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts pada tahun 2003, ditemukan bahwa orang-orang dengan kecenderungan altruistik umumnya memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih tinggi dan tingkat stres yang lebih rendah dalam hidupnya.
Bermain Game Memenuhi Tiga Kebutuhan Dasar Manusia
Bermain game Sumber: Dokumen ASUS |
Tahukah kamu bahwa hasil penelitian berupa tiga kebutuhan dasar yang dilakukan oleh perusahaan Immersyve itu ditemukan dari penelitian dengan mengumpulkan data perilaku beberapa tahun dan melakukan banyak studi internal dari perusahaan game seperti Sony, Activision, dan Warner Bross.
Kebutuhan dasar pertama yakni kebutuhan akan kompetensi ditemukan dalam video games. Dalam video games kita akan dengan mudah menemukan diri kita merasa lebih berhasil. Misalnya, ketika naik level di game Final Fantasy atau mengalahkan bos yang menantang di God of War.
Kebutuhan dasar kedua yakni otonomi juga ditemukan dalam video games. Mereka yang bermain video games punya kendali terhadap permainan yang dimainkannya. Kebutuhan akan otonomi membuat kita memiliki dorongan perlawanan atau ketidaksetujun terhadap perbudakan. Maka dari itu video game seperti The Elder Scrolls atau Grand Theft Auto banyak peminatnya.
Kebutuhan dasar yang ketiga adalah keterkaitan. Keterkaitan ini juga menunjukkan sifat sejati manusia sebagai makhluk sosal. Kebutuhan akan keterkaitan ini juga ditemukan dalam bermain video games. Mereka bisa bertemu dan berinteraksi dengan pemain lainnya. Uniknya pula, kebutuhan akan keterkaitan ini terpenuhi juga bahkan sekalipun mereka berinteraksi dengan orang-orang yang tidak nyata.
Wah, mengejutkan sekali bukan fakta itu? Seringkali pandangan masyarakat terhadap orang yang bermain video games adalah pandangan negatif.
Pandangan seperti pemalas, kurang kerjaan, buang-buang waktu dan uang, serta pandangan negatif lainnya selalu melabeli para pemain video games.
Apalagi bagi para suami yang suka bermain video games, auto deh langsung disewotin sama istri.
"Daripada main video games, mending main sama anak sana!" Perintah istri.
Hayo ngaku, siapa yang sering disewotin istri karena sering main games?
Atau siapa yang sering dimarahin orang tua karena ketahuan main games terus?
Kalau nggak berlebihan sih tidak masalah. Tunjukkan saja artikel ini bahwa dengan bermain video games kalian sedang memenuhi kebutuhan psikologis dasar sebagai seorang manusia.
Suamiku pun suka bermain video games ketika melepas penat. Aku paham dan membiarkannya karena aku paham bahwa ia sedang memenuhi kebutuhan dasar psikologisnya.
Memang, jauh sebelum ada video games, orang-orang memenuhi tiga kebutuhan dasar psikologisnya melalui pekerjaan, sekolah, teman, olahraga, dan hobi. Namun, kini sosiolog mulai memahami bahwa bermain video games ini juga menjadi sarana untuk memenuhi tiga kebutuhan dasar psikologis manusia. Asalkan tidak berlebihan saja, karena segala hal yang berlebihan pun jatuhnya tidak bagus.
Kebutuhan Smartphone Paket Lengkap, Nge-Game Lancar Bikin Konten pun Gencar
ASUS ROG Phone 3 Sumber: Dokumen ASUS |
Kamu lebih milih mana, ketinggalan dompet atau smartphone?
Hayo ngaku, pasti kamu lebih memilih ketinggalan dompet daripada smartphone. Kalau ketinggalan dompet, kamu masih bisa bertransaksi digital dengan smartphone canggihmu.
Sekarang ini smartphone sudah jadi kebutuhan sehari-hari. Bangun tidur yang dipegang pertama kali adalah smartphone, menjelang tidur pun smartphone selalu menemani.
Nah, karena smartphone sudah jadi kebutuhan dasar manusia modern zaman sekarang, maka mereka butuh smartphone paket lengkap. Paket lengkap di sini maksudnya bisa segalanya. Tak sekedar untuk chatting atau telepon saja.
Ada fakta menarik nih dari survei yang dilakukan oleh DEKA dan dikomisikan oleh Western Digital Corp berjudul Indonesian Consumer Mobile Habit and Data Management. Hasil survei tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebanyak 67% orang Indonesia pernah kehilangan data di smartphone mereka, tentunya ini membuat mereka kesal karena banyak data, dokumen, gambar, atau video yang mereka simpan di sana. Kehilangan data ini bisa terjadi karena memori yang penuh, file rusak, adanya virus atau smartphone-nya hilang.
2. Sudah tak jadi rahasia umum bahwa smartphone telah menjadi gadget andalan utama dalam memenuhi kebutuhan keseharian mereka. Hal ini terbukti dalam survei tersebut bahwa sebanyak 97% responden mengandalkan smartphone sebagai gawai utama dalam membantu pekerjaan mereka sehari-hari.
Bagi anak muda smartphone mereka digunakan dengan lebih memaksimalkan fungsinya yakni untuk bermain video games, navigasi, streaming video, video conference hingga berbelanja secara online.
3. Hal yang menarik adalah bahwa sebanyak 90% responden mengatakan lebih sering menggunakan smartphone mereka untuk menggambil gambar daripada untuk menelepon atau chatting. Sederhananya, smartphone mereka sudah bisa dikatakan sebagai pengganti kamera.
4. Karena smartphone sudah jadi layaknya pengganti kamera, maka butuh memori yang cukup besar. Sebanyak 56% responden mengaku memiliki smartphone dengan memori internal sebesar 16-32 GB. Mereka juga mengaku rata-rata memori yang tersisa sebanyak 1-3 GB.
Menarik juga ya fakta di atas? Nah, kalau menurutmu smartphone yang ideal itu bagaimana?
Kalau smartphone ideal menurutku itu yang menang banyak. Eh, maksud menang banyak tuh gimana? Maksudnya adalah fitur-fiturnya lengkap dan sangat memenuhi kebutuhanku.
Kebutuhanku sebagai seorang konten kreator terhadap smartphone adalah punya fitur-fitur dan fungsi sebagai berikut:
- Layarnya lebar dan responsif
- Bisa multitasking dengan cepat
- Baterainya awet berjam-jam
- Memori internalnya besar
- Kameranya bisa menghasilkan gambar layaknya kamera DSLR
- RAM-nya juga besar
- Pake sistem operasi terbaru
- Mendukung konektivitas internet cepat.
- Bisa juga buat main video games dengan cepat pula.
- Tidak nge-lag kalau buat edit gambar, audio, atau pun video.
Itulah sepuluh kriteria smartphone yang ideal bagiku dan buatku menang banyak. Kebetulan aku juga suka main video games. Games kesukaanku itu yang berbau petualangan seperti super mario itu, tetapi sayang karena smartphone milikku sudah penuh dengan aplikasi edit gambar, audio, dan video membuatku harus menghapus games super mario itu. Karena smartphone milikku akan cepat nge-lag jika terlalu banyak aplikasi.
Aku berharap bisa punya smartphone yang paket lengkap dan aku dihadapkan dengan sebuah smartphone yang baru mengenalnya saja membuatku jatuh cinta. Siapakah dia?
Ya, dia adalah ASUS ROG Phone 3. Bagiku ia seperti bakso paket lengkap. Eh, maksudnya smartphone paket lengkap dan memenuhi 10 harapanku akan smartphone yang ideal.
ASUS ROG Phone 3 Buat Kamu Menang Banyak!
Fiturnya Gahar Sumber: Dokumen ASUS |
Yuk, simak bagaimana kerennya ASUS ROG Phone 3 ini yang membuat pemiliknya menang banyak.
Menjadi King of Gamers dengan Performa Powerful Qualcomm Snapgradon 865 Plus 5G
Layar AMOLED Stuning 144Hz yang Tajam dan Menakjubkan
Baterai Tenaga Monster 6000 mAh
Built for Gamers
The Most Immersive Gaming Experience
Performa ASUS ROG Phone 3 dijamin 10% Lebih Kencang
Gadget Tangguh untuk Elite Gaming
Setting Aktifitas Charging yang Fleksibel
Tiga Kamera Untuk Para Konten Kreator
Bikin WOW! Spesifikasi ASUS ROG Phone 3 Pantas Disebut ‘Senjata’ Gamers Sejati
Spesifikasi ASUS ROG Phone 3 Sumber: www.gsmarena.com |
Kesimpulan
Referensi:
https://nextren.grid.id/amp/011779174/survei-western-digital-90-orang-indonesia-lebih-sering-pakai-hape-untuk-memotret-daripada-menelepon-atau-chatting?page=all
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4615650/orang-indonesia-biasa-pakai-smartphone-buat-apa-saja
https://m.medcom.id/teknologi/tips-trik/dN6AMlaK-hp-gaming-harus-punya-sistem-pendingin-bagus-kenapa
https://www.idntimes.com/tech/games/abraham-herdyanto/6-alasan-utama-mengapa-kita-bermain-video-game-menurut-ahli
https://www.gameinformer.com/b/features/archive/2012/11/20/why-we-play-how-our-desire-for-games-shapes-our-world.aspx%3famp
1 komentar
Wahhh keren mbak.
BalasHapusTapi mahal bgt harganya. Sebanding iphone. Kalo untuk yutuber. Lebih bagus smartphone atau iphone mbak?