Ahlan wa sahlan tahun 2020. Tak terasa sudah usiaku melewati
perjalanan hidup ini sudah menempuh seperempat abad perjalanan. Banyak hal yang
membuatku makin takjub dengan rencana yang selalu dirancang oleh Allah.
Terima kasih tahun 2019 yang sudah memberiku banyak kebahagiaan.
Maafkan diri ini bila masih sering lupa akan banyaknya nikmat Allah sehingga
masih suka mengeluh, galau tanpa sebab dan masih belum sepenuhnya mengontrol emosi.
Tahun 2019 ini penuh makna. Diawal tahun Allah berikan jalan keluar
akan keterpurukan rumah tangga kami setelah kehilangan buah hati pertama.
Semangat aku dan suami menyala kembali ketika akan mewujudkan mimpi kami yakni
mendaftar beasiswa S2 dari Australia Award. Sayangnya tahun ini kami memang
belum diizinkan untuk melanjutkan studi kami di luar negeri.
Allah itu sungguh Maha Adil, ketika kami kecewa karena tak bisa
melanjutkan aplikasi beasiswa karena skor TOEFL yang belum memenuhi syarat,
Allah hadirkan kabar gembira untuk kami dan keluarga. Kabar gembira itu adalah
aku hamil J.
Manusia memang hanya bisa berencana, Allah-lah yang akan mengoreksi rencana
kita.
Tahun 2019 ini adalah tahun dimana nurani ini sangat menggebu-gebu
untuk mewujudkan cita-cita menjadi penulis. Ada kebahagiaan terendiri ketika
aku bisa menulis, meskipun belum banyak yang membaca tulisanku.
Aku kira dengan kondisiku sekarang impianku menjadi penulis makin
menjauh.Ternyata aku salah, tahun 2019 ini seperti tahun dimana Allah menunjukkan
bahwa aku layak menjadi penulis. Awal tahun Allah sudah memberiku kabar gembira
bahwa aku menjadi salah pemenang kompetisi menulis yang diadakan hipwee dengan
tema #ManusiaBolehBerencana. Semenjak itu semangatku makin menggebu untuk
menjadi penulis.
Keseharianku adalah menjadi guru TK dan suatu ketika aku diminta
untuk menulis inovasi pembelajaran (inobel) untuk mewakili kecamatanku ke
tingkat kabupaten. Jujur aku merasa sangsi karena aku tak memiliki ilmu
kependidikan karena notabene aku adalah sarjana statistik yang memilih menjadi
guru PAUD.
Aku sempat ragu untuk ikut lomba inobel tersebut, namun dengan
kemampuan menulis yang aku miliki maka aku menjadi lebih percaya diri. Maka aku
pun ikut dan Alhamdulillah bisa masuk peringkat enam besar di kabupaten.
Meskipun tidak juara namun aku merasa puas karena sudah berusaha sejauh ini.
Oh ya, kembali ke kabar gembira tentang kehamilanku. Adanya
kehamilanku ini membuat aku semakin semangat ingin menjadi penulis dan bidang
kepenulisan yang ingin aku seriusi adalah menjadi seorang “Professional
Blogger”.
Keinginan menjadi professional blogger itu seperti terus didukung
semesta. Karena aku tak hanya berkeinginan namun juga terus menuntut ilmu untuk
mewujudkan impianku menjadi seorang professional blogger. Aku mengikuti kelas
kepenulisan yang diadakan secara online karena memang kondisi yang tidak
memungkinkan untuk pergi jauh memburu ilmu. Padahal kesukaanku adalah pergi ke
tempat ilmu itu berada.
Adapun kelas menulis online yang aku ikuti rata-rata berbayar.
Kelas termahal tahun ini yang pernah aku ikuti adalah kelas ghost writing. Kelas
menulis online yang aku ikuti adalah
- Kelas Membuat Website dari Tech In Asia
- Kelas SEO 101 dari skill academy
- Kelas Ghost Writing dari Penulis Anang Yb
- Kelas Menulis Buku Anak
- Kelas Menulis Online Ngoprek Blog
- Mentorship Blogger Mastery
- Program Sertifikasi Impactful Writer
Seingatku itulah kelas online berbayar yang pernah aku ikuti.
Selain itu aku juga mengikuti chanel-chanel online baik lewat whatsapp maupun
telegram yang membahas tentang kepenulisan. Salah satu kesukaanku adalah
membaca postingan di grup ibu-ibu doyan nulis.
Selain kelas online aku juga mengikuti kelas blogging offline yang
diadakan oleh genmile Banjarnegara. Untuk mengikuti kelas tersebut terdapat seleksinya.
Alhamdulillah aku menjadi salah satu dari delapan peserta yang terpilih dari 21
pendaftar.
Untuk sedikit mengenang perjalanan menulisku di tahun 2019, maka
mari kutuliskan kebaikan apa saja yang telah Allah berikan dalam bidang
kepenulisan. Apa saja? Ini dia:
- Menjadi salah satu pemenang di tiga kompetisi menulis yang diadakan oleh hipwee.
- Pertama kalinya menjadi penulis antologi di buku yang diterbitkan penerbit major elexmedia yang bekerjasama dengan hipwee. Buku tersebut masih proses launching.
- Mendapat job kepenulisan berbayar baik berupa menulis artikel maupun menulis review sebuah produk pendidikan.
- Lolos lima besar projek novel hipwee. Berawal dari lolosnya outline dan diminta untuk menulis setengah naskah novel.
Nah, itulah kilas balik perjalanan menulisku di tahun 2019. Tahun
2019 benar-benar tahun dimana aku benar-benar serius mengasah kemampuan
menulisku. Aku rela mengerluarkan uang untuk investasi leher ke atas dalam hal
menulis.
Nah, untuk tahun 2020 maka saatnya untuk benar-benar TAKE ACTION
dan lebih serius lagi. Karena salah satu impianku adalah bisa menghidupi diri
dari menulis.
Berbicara tentang resolusi menurutku adalah bicara tentang keyakinan
kita pada Allah. Membuat resolusi itu ibarat kita sedang membuat permohonan
atau harapan. Maka sebelum berbicara tentang resolusi maka kita harus meminta
terlebih dahulu pada Allah.
Ada kisah menarik dari para sahabat terdahulu bahwa mereka selalu minta apa saja kepada Allah. Bahkan garam saja ia minta kepada Allah.
Memang sejatinya semua milik Allah. Kalau kita ingin sesuatu maka
pertama berdoalah kepada Allah, minta sebanyak-banyaknya. Karena Allah suka
dengan hamba-Nya yang meminta dengan berdoa kepada-Nya. Baru setelah berdoa
adalah serius bertindak.
Dalam postingan ini aku hanya menulis tiga resolusiku
terkait dunia blogging dan terkait keinginanku untuk menjadi profesional
blogger. Kalau kata Kang Dewa resolusi
itu harus dibuat secara SMART.
Apa itu SMART?
SMART merupakan akronim dari Specific (Spesifik), Measurable
(Terukur), Actionable (Berorientasi Tindakan), Realistic (Mungkin
dilakukan), dan Time Bound (
Berbatas Waktu) .
Langsung saja ya dengan mengucap basmalah, semoga Allah memudahkan
terwujudnya resolusi ini, maka inilah tiga resolusiku di dunia blogging.
1.
Menulis minimal 100 konten blog dalam satu tahun.
Sebenarnya fokusku tahun 2020 adalah fokus memproduksi konten blog
yang berkualitas. Alhamdulillah hadiah menang kompetisi menulis yang kudapat di
tahun 2019 bisa digunakan untuk upgrade blog milikku menjadi top domain level. Konten
yang aku buat ingin lebih menyasar ke niche parenting dan self improvement.
Selain konten blog aku juga ingin lebih mempercantik konten yang
ada di instagramku. Karena blog dan sosial media seperti instagram sangat
berkaitan dan berpotensi mendatangkan trafik lebih banyak.
Untuk instagram sendiri aku ingin punya akun khusus yang membahas
tentang buku. Kontennya adalah tentang review buku, untuk sekedar mengikat
ingatan dari buku-buku yang sudah kubaca.
2.
Mendapatkan Penghasilan Minimal 10 juta dalam Satu Tahun dari Blog.
Sebenarnya sederhana aku ingin dari menulis blog, aku bisa membeli laptop
impianku. Apakah mungkin? Mungkin sajalah. Sudah kubilang minta saja pada
Allah. Harapan lainnya adalah dari blog aku bisa mendaftar haji hingga
memberangkatkan umroh sekeluarga. Apa sih yang tidak mungkin bagi Allah.
3. Bisa Membuka Lowongan
Pekerjaan Menulis untuk Para Yatim Piatu dari Blogging
Nah impianku selanjutnya adalah punya jasa di bidang kepenulisan
yang nanti partner kerja atau karyawannya sebagian besar adalah para yatim
piatu. Aku pengen tour ke beberapa panti asuhan dan mengajak mereka yang suka
menulis untuk mengasah kemampuan menulisnya. Ah, sungguh aku rindu berkegiatan
sosial.
Ya Allah, itulah tiga resolusiku di tahun 2020 di dunia blogging.
Semoga aku diberikan keistiqomahan dalam menulis. Bagiku menulis adalah proses
yang membahagiakan. Semoga tiga resolusi ini bisa terwujud di tahun 2020 ini.
Mohon doanya ya.
2 komentar
Aamiin yra. Semoga tercapai resolusinya ya mbaa
BalasHapusKeren ini Mba Nabila langsung praktek. ^_^
BalasHapus