Kenalkan Empati Dapatkan Solusi dari Si Anak

By Nabila Ghaida Zia - April 02, 2019



Baru saja aku sampai di sekolah, tak selang beberapa waktu aku sudah disuguhi aksi kreativitas dua orang muridku. Dua orang murid laki-lakiku ini karena saking kreativnya dalam bermain, mereka berdua menggembesi motor salah satu ustadzah.

Aku menghela nafas sejenak. Untuk sementara kubiarkan ustadzah pendamping di kelasku untuk menangani mereka berdua terlebih dahulu. Aku masih menyimak salah satu murid perempuan yang ada di depanku. Selesai dengan murid perempuan yang ada di depanku dan selepas anak-anak yang lain sudah masuk kelas, giliran aku keluar menemui dua murid yang tadi menggembesi motor.

“Mas Bagas, Mas Faro ustadzah pengen tanya sebentar.” Ucapku dengan nada selembut mungkin. Kejadian tadi sebenarnya membuat aku ngelus dada. Pokoknya jangan sampai terbawa emosi. Jadilah aku mencoba menginterogasi mereka dengan nada yang senyaman mungkin di telinga mereka.

Mas Bagas dan mas faro sedang asyik berlari di halaman sedangkan teman-teman yang lain sudah masuk kelas. Mendengar panggilanku itu kedua muridku tadi mendekat. Aku rangkul mereka di sisi kanan-kiriku.

“Coba cerita sama ustadzah tadi siapa yang menggembesi motornya ustadzah?” tanyaku dengan nada lembut.

“Ustadzah tidak marah kok yang penting anak-anak jujur.” Sambungku

Kemudian mereka berdua ramai menjawab pertanyaanku ini. Saling bantah-bantahan. Membuatku cukup kewalahan untuk melerainya.

“Sudah, sudah mas bagas, mas faro. Sudah minta maaf sama ustadzah ulfah belum?” tanyaku.
Mereka berdua kompak menjawab belum.

“Mas, tau tidak kalau rumahnya ustadzah ulfah itu jauh. Kalau bannya gembes gimana dong pulangnya? Hayo mas bagas sama mas faro punya ide apa biar ustadzah ulfah bisa pulang?”

“Ya dipompa us, aku punya pompa di rumah tapi dekat kebun.” Kata Mas Bagas
“Aku punya ide us, nanti motonya kita gotong ya bagas.” Jawab Mas Faro.
Baiklah, ide mereka luar biasa haha. Imajinasinya sungguh luas

“Yuk sekarang minta maaf dulu sama ustadzah ulfah.”

Mereka pun mengangguk mau dan menuju kelas ustadzah ulfah untuk meminta maaf.
Mengenalkan anak akan empati membuat anak akan berpikir lebih untuk bisa memberikan solusi akan suatu hal.



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar