Seberapa Besar Kasih Sayang Mamak

By Nabila Ghaida Zia - Agustus 12, 2019


Semenjak ada kabar bahwa dua Minggu lagi akan ada rombongan dari pihak provinsi maka kampung manowa menjadi sibuk terutama grup rebananya. Mereka berlatih secara terus-menerus bahkan sambil mengelilingi kampung agar dapat menyambut utusan dari provinsi dengan penyambuyan yang layak. 

"Ada dua waktu dimana mamak-mamak kita tidak boleh diganggu. Pertama ketika waktu memasak dan yang kedua ketika sedang berlatih rebana." Canda Ode, teman dari Zaenal. 

Kebetulan mamak Zaenal tidak ikut serta dalam anggota rebana namun mamak ingin ikut serta dalam persiapan penyambutan utusan provinsi sehingga mamak sukarela untuk menjahitkan baju kurung untuk ke-enam belas anggota rebana tanpa bayaran. 

Disuruh lah Zaenal, Fatah dan thiyah untuk mengukur ke-enam belas ibu-ibu anggota grup rebana. Ternyata mengukur baju ibu-ibu tak semudah yang dikira. Mereka perlu trik agar ibu-ibu yang selalu punya kesibukan agar mau diukur bajunya. Disini thiyah selalu punya ide menarik agar ibu-ibu mau diukur badannya. 

Nah ketika ukuran semua ibu-ibu anggota grup rebana sudah diukur tinggallah mamak sibuk dengan bolpoin, meteran, gunting dan mesin jahitnya. 

Dari pagi hingga malam mamak sibuk dengan mesin jahitnya, hanya berhenti ketika memasak, mencuci saja. Mandi dan makan tak lagi sempurna. Dampaknya pun dirasakan oleh satu keluarga. 

Biasanya mereka selalu makan bersama namun akhir-akhir ini mamak selalu telat bergabung di meja makan membuat yang lain menunggu dengan perut yang kelaparan. Bahkan mamak hanya sebentar di meja makan dan kembali berkutat dengan mesin jahitnya. 

Makanan yang dimasak mamak pun tak seenak biasanya. Anak-anak protes karena tumis kangkung yang dibuat mamak hambar rasanya. Namun berbeda dengan bapak.

"Makanan mamak kau ini lezat." Ucap bapak
" Apakah bapak tidak merasa kalau kangkung ini hambar?" Tanya Fatah
"Bapak bukan bilang hambar tapi makanan mamak kau ini lezat." 

Namun anak-anak masih terus mengeluh dengan masakan mamak. Bapak kemudian memberikan pengertian bahwa pengorbanan mamak selama ini itu luar biasa. Bayangkan dalam sehari mencuci, memasak, menjahit sendirian. 

Namun anak-anak belum mau mengerti. Keesokan harinya mereka juga masih menemukan isi meja makan yang tak sesuai dengan perut mereka. Bahkan kadang hanya nasi putih saja. 

Daripada mengeluh terus mereka pun mencoba membantu mamak menjahit. Awalnya mamak menerima dengan senang hati namun ternyata bantuan yang diberikan bukannya meringankan namun malah membuat semuanya jadi tambah ribet akhirnya mamak meminta mereka untuk tak lagi membantu. Kemudian mereka berinisiatif untuk membantu menyiapkan makanan. 

Merekapun membuat nasi goreng. 

" Jadi berapa jumlah bawang yang dibutuhkan untuk nasi goreng ini?" Tanya thiyah. 
" Kan orangnya ada lima jadi bawangnya lima." Jawab Fatah yang terkesan masuk akal.
" Terus garamnya berarti lima jumput juga ya?"
"Iya benar."

Maka setelah dimasak jadilah nasi goreng ala anak-anak. Ketika bapak mencicipinya , bapak tidak mengatakan bahwa nasi goreng itu keasinan begitu juga dengan mamak yang mencoba. Setelah anak-anak merasakan sendiri ternyata rasanya juga tidak enak. 

Mereka pun berganti membantu mamak dengan cara lain. Kali ini dengan mencuci namun ternyata lebih kacau lagi. Celana milik bapak entah hilang kemana. 

Akhirnya mereka merasakan bahwa selama ini perjuangan mamak luar biasa. Mamak mencuci, menjahit dan memasak sendiri. Sedangkan mereka melakukan bersama-sama namun hasilnya tetap kacau balau. 

Nah itulah penggalan cerita di buku anak si badai pada chapter 'seberapa besar kasih sayang mamak' 

Chapter ini bagiku yang paling berkesan dan lucu. 

Kesan yang aku dapat adalah mereka sekeluarga selalu bersama untuk makan. Bila satu anggota keluarga belum kumpul untuk makan maka ditunggunya. 

Kemudian cara bapak yang selalu menghargai apapun yang mamak lakukan walaupun hasilnya belum sesuai ekspektasi. Dan juga cerita lucu dan polos dari ketiga anak bapak dan mamak ini membuatku terpingkal-pingkal.

Memang karya Tere Liye ini selalu membuat jatuh hati. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar